Contoh Peta Tematik Indonesia dan Manfaatnya
Apa itu Peta Tematik?
Peta tematik adalah representasi visual dari data geografis yang difokuskan pada suatu tema atau topik tertentu. Dengan menggunakan elemen-elemen seperti warna, simbol, dan garis, peta tematik membantu menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami dan dapat memberikan wawasan mendalam terkait fenomena atau pola tertentu. Peta ini menjadi alat yang sangat efektif dalam memahami hubungan spasial antara berbagai variabel.
Tujuan Pembuatan Peta Tematik
Pembuatan peta tematik memiliki berbagai tujuan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu tujuan utama adalah untuk menyajikan data secara visual agar dapat dengan cepat dipahami oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, akademisi, dan pengambil keputusan. Peta tematik juga digunakan untuk mengidentifikasi pola, tren, dan distribusi geografis dari suatu fenomena, yang dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai bidang, seperti perencanaan kota, lingkungan, atau ekonomi.
Selain itu, pembuatan peta tematik bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi informasi spasial dengan lebih efektif. Dengan menonjolkan aspek-aspek tertentu dari data geografis, peta tematik dapat memberikan penekanan pada variabel yang paling relevan atau signifikan, membantu audiens memahami pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat peta.
Peta Tematik Indonesia
Indonesia, sebagai negara dengan keragaman budaya, geografis, dan sumber daya alam yang melimpah, menjadi objek yang sangat menarik untuk dianalisis melalui peta tematik. Peta tematik Indonesia dapat mencakup berbagai topik, mulai dari distribusi populasi, keanekaragaman hayati, pola iklim, hingga distribusi sumber daya alam seperti pertanian, kehutanan, dan tambang.
Baca juga: Pengenalan Teknologi GIS (Geographic Information System)
Dalam konteks Indonesia, peta tematik dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk merencanakan pembangunan berkelanjutan, mengidentifikasi potensi risiko bencana alam, atau bahkan memahami perubahan sosial dan ekonomi. Dengan memanfaatkan teknologi pemetaan modern, pembuatan peta tematik Indonesia dapat dilakukan dengan presisi tinggi, memberikan gambaran yang akurat dan relevan untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan.
Berikut ini beberapa contoh Peta Tematik di berbagai daerah di Indonesia:
Peta Tutupan Lahan Daerah Sidoarjo, Jawa Timur
Peta tutupan lahan wilayah pantai giri dibuat melalui proses interpertasi citra dari Sentinel 2A tahun 2022 dengan metode klasifikasi supervised menggunakan aplikasi ENVI.
Proses Pembuatan Peta Tematik “Tutupan Lahan”
Peta tutupan lahan digunakan untuk:
- Memberikan informasi pemanfaatan ruang kota secara spasial atau keruangan
- Sebagai acuan dalam pemanfaatan lahan yang tepat
- Mengetahui potensi sumber daya alam di wilayah pantai giri
- Mengetahui perkiraan luasan suatu jenis kelas tutupan lahan di wilayah pantai giri.
Peta Rawan Longsor, Daerah Malang, Jawa Timur
Peta daerah rawan longsor wilayah Malang Raya dibuat melalui analisis GIS menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process). Penetapan tingkat kerawanan daerah kejadian longsor di daerah penelitian didasarkan kepada model pendugaan kawasan rawan tanah longsor oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/DVMBG (2004).
Proses Pembuatan Peta Tematik “Rawan Longsor”
Manfaat pembuatan peta daerah rawan bencana antara lain:
- Sebagai salah salah satu referensi perencanaan mitigasi
- Sebagai bahan dasar analisis dampak bencana yang dapat terjadi serta kerugiannya
- Sebagai salah satu referensi perencanaan pembangunan yang berkelanjutan
Peta Tingkat Perceraian Provinsi Jawa Timur
Peta tingkat perceraian merupakan suatu peta yang menyajikan informasi angka perceraian di setiap kabupaten di provinsi Jawa Timur. Peta dibuat berdasarkan data Pengadilan Tinggi Surabaya pada Tahun 2022. Selain angka perceraian, peta ini juga menyajikan diagram statistik yang menunjukkan perbandingan antara kasus cerai talak dengan gugat cerai.
Proses Pembuatan Peta Tematik “Tingkat Perceraian”
Manfaat peta tingkat perceraian antara lain:
- Membantu menganalisis pola dan tren percerian di suatu wilayah
- Sebagai bahan referensi dalam perencanaan sosial dan pengambilan kebijakan
- Sebagai sumber data untuk riset dan studi lanjutan
Peta Persebaran Demam Berdarah Kota Bandung, Jawa Barat
Dengue fever atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi. Penyakit ini sangat umum di negara-negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Mengingat penularan DBD terbilang cepat perlu adanya penanganan khusus di wilayah terjangkit.
Proses Pembuatan Peta Tematik “Persebaran Demam Berdarah”
Manfaat pembuatan peta persebaran penderita DBD:
- Membantu memahami dan mengidentifikasi wilayah-wilayah di suatu negara atau wilayah yang terdapat kasus DBD.
- Sebagai data referensi untuk merencanakan program pengendalian DBD di wilayah terjangkit
- Sebagai sarana untuk memantau perkembangan DBD yang terjadi disuatu wilayah
Dalam era digital saat ini, peta tematik Indonesia juga dapat diakses secara online, memungkinkan masyarakat umum, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya untuk dengan mudah mengakses dan memanfaatkan informasi yang disajikan oleh peta tersebut. Dengan demikian, peta tematik tidak hanya menjadi alat analisis yang kuat, tetapi juga sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.