BlogEducationIndonesia Vs China: Memantau Perkembangan Kota Selama 10 Tahun Menggunakan Night Time Analysis

Indonesia Vs China: Memantau Perkembangan Kota Selama 10 Tahun Menggunakan Night Time Analysis

Night Time Analysis merupakan salah satu analisis yang didasarkan dari gambar lampu malam (night lights) yang direkam oleh suatu sensor pada citra satelit dalam kurun waktu tertentu.

  • Pertumbuhan penduduk yang berbanding lurus dengan kebutuhan akan ruang membuat alih fungsi lahan menjadi semakin massif.
  • Tingginya alih fungsi lahan dan meningkatnya perubahan lahan seperti lahan terbuka menjadi lahan terbangun menyebabkan terjadinya peningkatan night lights yang terekam oleh sensor citra satelit di malam hari.

Wilayah perkotaan merupakan kawasan strategis pada sebuah negara menjadi salah satu wilayah dengan tingkat alih fungsi lahan terbuka yang paling dinamis. Pembangunan gedung – gedung, bangunan dan fasilitas sebagai sarana penunjang kegiatan menjadi penyumbang utama emisi cahaya yang terekam oleh sensor satelit VIIRS dan divisualisasikan dalam night time analysis. Beberapa gambar satelit ini berasal dari kumpulan data cahaya malam. Bayangkan gambar cahaya malam seperti selimut malam yang terbentang di atas tanah, bukan di langit, dan dihiasi dengan bintang-bintang. Selain sebagai bentuk estetika untuk menyampaikan informasi, apa lagi yang bisa dilakukan oleh gambar cahaya malam?

Penggunaan VIIRS Dalam Analisis Night-Time

VIIRS

Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) Day/Night Band (DNB) merupakan instrument citra satelit yang merekam data pencitraan cahaya rendah global selama 40 tahun oleh Sistem Linescan Operasional DMSP. Salah satu fitur yang menonjol dari data DNB adalah deteksi pencahayaan listrik yang ada di permukaan bumi. VIIRS mengumpulkan data sumber yang dapat digunakan untuk menghasilkan peta pancaran global tingkat bulanan dan tahunan dari pemukiman manusia dengan penerangan listrik. VIIRS menyediakan data yang berkualitas tinggi karena sudah dilakukan proses filtering dari background noise, kontaminasi matahari dan bulan, data yang terdegradasi oleh tutupan awan, dan fitur-fitur yang tidak terkait dengan pencahayaan listrik (misalnya kebakaran, suar, gunung berapi). Data VIIRS sudah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari ahli penggunaan lahan, ahli geografi perkotaan, ahli ekologi, pemodelan karbon, astronom, demografi, ekonom, dan ilmuwan sosial (Elvidge, 2017).

Penerapan Night Time Analysis Di Afrika

Penerapan Night Time Analysis Di Afrika
Indonesia Vs China: Memantau Perkembangan Kota Selama 10 Tahun Menggunakan Night Time Analysis 7

Data night lights sudah diimplementasikan di Afrika. Pusat Penelitian Populasi dan Kesehatan Afrika (APHRC) menyebutkan bahwa  melalui data night lights dapat mempelajari urbanisasi, human well-being, migrasi, kemiskinan, dan dinamika kesehatan. Data night lights sendiri terdiri dari lima dataset di Google Earth Engine. Sebagai contoh, Angola merupakan salah satu negara dengan tingkat urbanisasi tercepat di Afrika, yaitu 60% pada tahun 2022. Akan sangat baik untuk mempelajari negara ini, mengingat negara ini merupakan salah satu negara yang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi Afrika di masa yang akan datang.

Night Time Analysis Indonesia Dan China

INDONESIA

Night Time Analysis Indonesia tahun 2013
Tahun 2013
Night Time Analysis Indonesia tahun 2023
Tahun 2023

CHINA

Night Time Analysis China tahun 2013
Tahun 2013
Night Time Analysis China tahun 2023
Tahun 2023

Selain menarik secara visual, kumpulan data night lights juga merupakan alat ukur yang ampuh untuk mengukur perkembangan manusia. Hanya dengan melihat sekilas, kita dapat mengetahui ukuran pusat kota, sebaran spasialnya, dan bahkan aksesibilitas penduduk terhadap listrik. Dalam kasus perbandingan antara China dengan Indonesia, terlihat bagaimana tingkat sebaran energi listrik antar keduanya dimana terdapat pemusatan persebaran spasial pada beberapa wilayah tertentu yang mengindikasikan kawasan strategis terbangun. Selain itu, terlihat juga kota-kota dengan urbanisasi yang cepat di Tiongkok (China) dan Jakarta dengan wilayah penyangganya (Indonesia).

Kumpulan data night lights tidak hanya memungkinkan untuk memperoleh cakupan spasial pusat kota berdasarkan intensitas emisi lampu malam, tetapi juga dampak positif yang dapat ditimbulkan, seperti peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap energi bersih, dalam hal ini listrik.

Manfaat GIS Dalam Kajian Night-Time

  1. Sebagai ukuran proksi human well-being (semakin banyak city lights, semakin tinggi Indeks Pembangunan Manusia/IPM)
  2. Monitoring perubahan aktivitas manusia (seperti perang di Ukraina, pada titik tertentu seluruh negara adalah satu titik gelap di atas kanvas gelap bertitik putih yang disebut Eropa)
  3. Untuk memetakan area urban
  4. Monitoring perkembangan ekonomi dari citra satelit (compare gambar city lights di Cina dengan negara Eropa)
  5. Ukuran proksi yang baik untuk aktivitas ekonomi
  6. Sebagai proksi untuk pembangunan manusia di tingkat lokal (kota jelas akan menonjol seperti gugusan langit di langit malam) dan,
  7. Untuk mengukur kesetaraan regional
Referensi:

Elvidge, C. D., Baugh, K., Zhizhin, M., Hsu, F. C., & Ghosh, T. (2017). VIIRS night-time lights. International journal of remote sensing, 38(21), 5860-5879.

Mncube, Z. & Xulu, S. (2023). Progress of nighttime light applications within the google earth engine cloud platform. Geocarto International, 38(1), 1-22.

Sanjaya, S. A., & Fianty, M. I. (2023). Time-based Geospatial Analysis of Night-Time Light Data and Citizen Movement Restriction During Covid-19 Period. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 7(2), 664–673.

Anjas adalah seorang GIS Analyst lulusan pendidikan geografi di Universitas Negeri Yogyakarta.