BlogEducationMengungkap Transformasi Kota Surabaya: Analisis NDBI Dalam Konteks Urbanisasi

Mengungkap Transformasi Kota Surabaya: Analisis NDBI Dalam Konteks Urbanisasi

Dalam era perkembangan kota yang cepat, penting untuk memiliki alat efektif untuk memantau dan merencanakan perkembangan tersebut. Salah satunya adalah Normalized Difference Built-up Index (NDBI). NDBI digunakan dalam berbagai aspek penelitian perkotaan, mulai dari pengelolaan sumber daya hingga penilaian risiko bencana.

Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memahami dan menunjukkan bagaimana NDBI digunakan dalam manajemen dan perencanaan perkotaan, khususnya dalam kasus kota Surabaya. Artikel ini akan membahas bagaimana NDBI digunakan dalam pemantauan pertumbuhan perkotaan, perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya, dan pemantauan risiko bencana.

Fenomena Urbanisasi Dan Kaitannya Dengan NDBI

Fenomena Urbanisasi Dan Kaitannya Dengan NDBI
Pengolahan sendiri menggunakan Google Earth Engine
  • NDBI (Normalized Difference Built-up Index) merupakan indeks citra satelit yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan area yang telah dibangun atau dikembangkan di lingkungan perkotaan. Indeks ini berfokus pada perbedaan spektral antara permukaan yang terbangun dan area non-terbangun di suatu wilayah.
  • Hubungan antara NDBI dan urbanisasi terletak pada kemampuan NDBI untuk membantu dalam pemetaan dan pemantauan perkembangan perkotaan. Dengan menggunakan indeks ini pada citra satelit, peneliti dan pengambil keputusan dapat mengidentifikasi area yang telah mengalami perubahan signifikan menjadi zona perkotaan.
  • Secara umum, semakin tinggi nilai NDBI, semakin tinggi tingkat pembangunan atau urbanisasi di suatu daerah.

Data yang dibutuhkan

  1. Citra Landsat 8
  2. Batas Administratif Kota Surabaya

Tahap Pengolahan data

Tahap Pengolahan data NDBI

Tahap pengolahan data meliputi pemotongan citra sesuai dengan daerah yang akan dikaji yakni dalam hal ini adalah Kota Surabaya kemudian dilanjutkan dengan tahap pre processing yakni koreksi radiometric dan geometric. Tahap selanjutnya adalah ektraksi NDBI yang kemudian perlu dilakukan reklasifikasi nilai NDBI sesuai dengan kriteria yang ditentukan menjadi 4 kelas klasifikasi. Hasil akhir dari pengolahan ini adalah peta Tingkat kepadatan pemukiman Kota Surabaya yang terbagi menjadi pemukiman jarang, rapat, dan sangat rapat.

Peta NDBI Kota Surabaya

Peta NDBI Kota Surabaya 2013
Tahun 2013
Peta NDBI Kota Surabaya 2023
Tahun 2023

Diagram Perubahan Luasan Pemukiman

Diagram Perubahan Luasan Pemukiman
Hasil Pengolahan

Pada diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa selama 10 tahun terakhir Kota Surabaya mengalami perubahan cukup signifikan, dimana luasan pemukiman pada kategori jarang dan sangat rapat terjadi cukup banyak peningkatan dan penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa selama tahun 2013-2023 terjadi penambahan bangunan yang menyebabkan luasan pemukiman sangat rapat bertambah 126 ha, sedangkan jumlah pemukiman jarang berkurang sebesar 48 ha.

Analisis NDBI untuk Fenomena Urbanisasi

Penggunaan Normalized Difference Built-up Index (NDBI) dalam kajian urbanisasi memberikan berbagai manfaat yang berguna untuk pemahaman dan pengelolaan perkotaan. Berikut adalah beberapa manfaat NDBI dalam kajian urbanisasi:

  • Pemantauan Pertumbuhan Perkotaan: NDBI dapat digunakan untuk melacak perubahan luas lahan yang telah dibangun dari waktu ke waktu.
  • Perencanaan Tata Ruang: Informasi dari NDBI dapat digunakan oleh pihak berwenang dalam perencanaan tata ruang perkotaan. Pemahaman yang lebih baik tentang distribusi bangunan dan zona terbangun membantu dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan wilayah dan infrastruktur.
  • Manajemen Sumber Daya: Pemantauan menggunakan NDBI dapat membantu dalam manajemen sumber daya perkotaan, seperti air, energi, dan lahan. Identifikasi zona yang terbangun dapat memandu upaya konservasi dan penggunaan sumber daya secara efisien.
  • Analisis Dampak Lingkungan: Pemetaan urbanisasi dengan NDBI dapat memberikan pandangan tentang dampak lingkungan dari pembangunan perkotaan, seperti perubahan tutupan lahan, kehilangan habitat alami, dan peningkatan suhu permukaan.
  • Pemantauan Risiko Bencana: Pemahaman yang baik tentang distribusi bangunan dan struktur perkotaan melalui NDBI dapat membantu dalam pemantauan dan penilaian risiko bencana, seperti banjir, tanah longsor, atau kebakaran.

Kesimpulan

NDBI telah terbukti menjadi alat yang efektif dalam memantau dan merencana perkembangan perkotaan. Dalam kasus kota Surabaya, NDBI digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan dan pembangunan perkotaan. Seperti yang kita lihat, penggunaan NDBI dalam manajemen dan perencanaan perkotaan amatlah penting, terutama dalam rangka mengantisipasi dan mengelola perubahan yang disebabkan oleh urbanisasi.

Dengan mempertimbangkan manfaat NDBI, rekomendasi kami adalah untuk melanjutkan dan mengembangkan penggunaan alat ini dalam penelitian dan perencanaan perkotaan. Mari kita semua berpartisipasi dan berkolaborasi untuk merencanakan kota yang lebih baik dan berkelanjutan, dengan menggunakan alat seperti NDBI untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan bertanggung jawab.

Anjas adalah seorang GIS Analyst lulusan pendidikan geografi di Universitas Negeri Yogyakarta.