BlogEducationNewsGempa Sumedang: Pemahaman Tentang Sesar Tampomas Dan Cileunyi-Tanjungsari

Gempa Sumedang: Pemahaman Tentang Sesar Tampomas Dan Cileunyi-Tanjungsari

Gempa bumi yang baru-baru ini mengguncang kota Sumedang telah menarik perhatian banyak pihak terkait risiko seismik di wilayah tersebut. Dalam rentetan gempa tersebut, gempa terakhir dengan magnitudo 4,8 SR mengakibatkan kerusakan ringan, termasuk retaknya terowongan tol Cisumdawu. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji terjadinya gempa Sumedang, dengan fokus pada patahan sesar Tampomas dan Cileunyi-Tanjungsari sebagai dugaan penyebab gempa tersebut.

Mengkaji Terjadinya Gempa Sumedang

Penampakan Rumah Rusak Akibat Gempa Sumedang
Penampakan Rumah Rusak Akibat Gempa Sumedang

3 gempa terjadi di bumi kota Sumedang dalam beberapa jam. Gempa terakhir (Magnitudo 4,8 SR) diikuti berbagai kerusakan ringan, termasuk retaknya terowongan tol Cisumdawu. Dari lokasi titik episenter gempa, sumbernya diduga berasal dari sesar Tampomas atau cileunyi-tanjungsari.

Patahan sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran (Noor, 2014). Sesar mempunyai bentuk dan dimensi yang bervariasi. Ukuran dimensi sesar mungkin dapat mencapai ratusan kilometer panjangnya atau hanya beberapa sentimeter saja. Arah singkapan suatu sesar dapat lurus atau berliku-liku

Visualisasi Sesar Tampomas

Ilustrasi Sesar Tampomas dari Twitter @marufin
Ilustrasi Sesar Tampomas dari Twitter @marufin

Sesar Tampomas merupakan bagian dari segmen sesar Baribis dengan mekanisme sesar normal. Sesar Tampomas yakni sebuah patahan aktif sepanjang 8 km dengan tipe pergerakan menurun (normal) & kecepatan belum diketahui. Sesar aktif ini ‘membelah’ Gunung Tampomas yang merupakan gunung berapi tidur (dormant). Sumber gempa Sumedang ada di ujung selatan dari sesar ini.

Dugaan Sesar Tampomas Sebagai Penyebab Gempa Bumi Sumedang

Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017
Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017

Ujung utara sesar Tampomas hanya berjarak 5 km dr lintasan sesar legendaris Baribis-Kendeng (sesar besar Jawa) khususnya segmen Tampomas. Sesar Tampomas mungkin adalah sesar orde dua dari sesar Baribis-Kendeng, atau simpelnya : sesar cabang. Karena kedudukan lintasannya yg menyudut (hingga hampir tegak lurus) terhadap sesar Baribis-Kendeng

Baca juga: Peta Tematik

Dugaan Sesar Cilenyi-Tanjungsari Sebagai Penyebab Gempa Bumi Sumedang

Lokasi 3 Episenter Gempa Sumedang
Lokasi 3 Episenter Gempa Sumedang (Twitter: @DaryonoBMKG)
  • Selain sesar Tampomas, di Sumedang juga ada sesar Cileunyi-Tanjungsari yang diduga aktif. Sesar ini pada dasarnya perpanjangan sesar Tampomas. Ia membentang dari Sumedang sampai Cileunyi
  • Lokasi 3 episenter Gempa Sumedang (lingkaran warna hijau) terletak berdekatan dengan jalur Sesar Cileunyi-Tanjungsari sehingga Gempa Sumedang ini diduga sebagai terusan dari Sesar Cileunyi -Tanjungsari. (Compiled by Ajat Sudrajat-BMKG)

Dampak Gempa Bumi Sumedang

Pasien Korban Gempa Sumedang Dievakuasi
Liputan 6 Pasien dievakuasi ke tenda darurat yang didirikan di luar RSUD Sumedang setelah atap dan dinding rusak akibat gempa magnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). (Timur MATAHARI/AFP)

Data dari BPBD Jawa Barat, rentetan gempa bumi yang terjadi itu mengakibatkan sekitar 486 bangunan yang rusak terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 unit rusak sedang, 69 unit rusak berat. Selain itu, ada juga fasilitas pendidikan dan tempat ibadah yang rusak. Fasilitas pendidikan yang terdampak ada 14 unit, sedangkan tempat ibadah ada 7 yang terdampak, dan 1 fasilitas kesehatan. Adapun kecamatan yang terdampak bencana alam tersebut, Hadi menyebut, ada enam kecamatan dimana tiga di antaranya masuk kategori parah. Selain di Kabupaten Sumedang, warga Kabupaten Bandung, dan Ciamis turut terdampak.

Kesimpulan

Dari analisis terhadap patahan sesar Tampomas dan Cileunyi-Tanjungsari, dapat disimpulkan bahwa Sumedang berada dalam potensi risiko gempa bumi yang signifikan. Dugaan bahwa gempa Sumedang merupakan terusan dari sesar Cileunyi-Tanjungsari menunjukkan kompleksitas struktur sesar di wilayah ini. Dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut, terutama kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang urgensi perencanaan mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah ini. Keseluruhan, pemahaman yang mendalam terhadap potensi risiko gempa bumi di Sumedang menjadi krusial untuk mengambil langkah-langkah preventif guna melindungi kehidupan dan aset masyarakat setempat.

Anjas adalah seorang GIS Analyst lulusan pendidikan geografi di Universitas Negeri Yogyakarta.